Anggota Perhimpunan Guru P2G (Pendidikan Gratis) telah menerima rencana pemerintah untuk menerapkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dengan sikap yang keras. Sebagai anggota guru honorer yang selama ini sudah terbebani dengan banyak hal, mereka menolak keras program Tapera ini.
Perhimpunan Guru P2G menilai bahwa program Tapera akan semakin membebani para guru honorer. Mereka menganggap bahwa penerapan Tapera akan membuat para guru honorer semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mengingat gaji yang mereka terima sudah sangat minim. Perhimpunan Guru P2G juga menyampaikan bahwa penerapan Tapera ini tidak memperhitungkan kondisi sebenarnya dari para guru honorer yang notabene bekerja dengan penghasilan yang tidak menentu.
Guru honorer yang telah berjuang keras dalam dunia pendidikan seharusnya mendapatkan perlindungan dan kepastian dari pemerintah. Namun, dengan penerapan program Tapera yang dianggap tidak sesuai dengan keadaan para guru honorer, hal ini justru menimbulkan ketidakpuasan dan kegelisahan di kalangan mereka.
Sikap tolak Tapera yang dinyatakan oleh Perhimpunan Guru P2G adalah bentuk nyata dari kepedulian mereka terhadap nasib guru honorer di Indonesia. Mereka berharap bahwa pemerintah dapat mendengarkan aspirasi mereka dan mempertimbangkan ulang penerapan program Tapera ini untuk kepentingan para guru honorer.
Situasi ini menunjukkan bahwa perjuangan para guru honorer untuk mendapatkan pengakuan dan perlindungan yang layak masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius. Pemerintah perlu melakukan kajian mendalam serta berdialog dengan para pihak terkait, termasuk Perhimpunan Guru P2G, untuk menyusun program yang dapat memberikan kepastian dan keadilan bagi para guru honorer.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap pendidikan, kita perlu memberikan dukungan kepada para guru honorer dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Kesejahteraan guru honorer yang merupakan ujung tombak pendidikan di Indonesia tentu sangat penting untuk diperjuangkan demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
